The Secret of the Magic Potion, Petualangan Asterix dan Ramuan Ajaib

Posted on

Duniaku.net – Di tahun 80-an Indonesia pernah memasuki masa-masa di mana komik Jepang belum terbit, dan rak-rak toko buku dipenuhi dengan komik-komik Eropa atau Amerika. Pada masa tersebut ada beberapa judul komik populer dan salah satunya adalah Asterix.

Asterix adalah sebuah komik Perancis buah karya Goscinny dan Uderzo yang menceritakan sebuah desa di Galia yang bertahan dari jajahan Romawi. Mereka sanggup bertahan karena memiliki ramuan ajaib yang membuat peminumnya memiliki kekuatan 100 orang atau bahkan lebih.

Getafix Mencari Pengganti

Adegan Asterix: The Secret of the Magic Potion dibuka dengan kehidupan sehari-hari Getafix. Seperti biasa, dia memetik tumbuhan di atas pepohonan yang ada di hutan Galia. Nahas, dalam aksinya hari itu Getafix terjatuh dari atas pohon ketika menyelamatkan anak-anak burung.

Getafix sendiri merupakan druid (dukun) desa yang sangat keras kepala dan memegang teguh tradisi para druid. Salah satu tradisi druid melarang mereka untuk terjatuh ketika memetik bahan-bahan di atas pohon. Itu artinya Getafix melanggar satu tradisi dan memikirkan untuk berhenti menjadi druid bagi desa Asterix.

Asterix yang mendengar masalah tersebut sangat marah dan menginginkan Getafix meluruskan pikirannya. Tetapi Getafix tetap pada pendirian semula, dia harus mencari pengganti dirinya, agar desa tersebut tetap bisa melawan Romawi selamanya.

Pencarian druid baru akhirnya dimulai. Seperti biasa, Vitalistatistix yang mendengar keputusan tersebut memerintahkan Asterix dan Obelix untuk menemani dukun mereka ke hutan para druid. Sebelum pergi, Getafix mengirimkan pesan ke para druid lainnya melalui babi-babi hutan.

Sayangnya salah satu babi hutan tersesat dan tiba di rumah seorang druid yang sudah ditinggalkan. Babi hutan tersebut menceritakan masalah Getafix pada Demonix, seorang druid yang menjalankan ilmu hitam dan menaruh dendam pribadi pada Getafix.

Bisakah Getafix mencari penggantinya yang akan mewarisi ramuan ajaib miliknya? Atau jangan-jangan Demonix berhasil mengalahkan Getafix dan membalaskan dendamnya. Well, untuk mencari jawabannya, kamu harus menonton sendiri film Asterix: The Secret of the Magic Potion.

Cara Bercerita Khas Goscinny dan Uderzo

Sebenarnya komik Asterix telah dibuatkan filmnya berkali-kali baik dalam versi animasi maupun live action. Asterix: The Secret of the Magic Potion mencoba pendekatan yang berbeda dengan menggunakan animasi 3D sebagai media bercerita. Hasilnya film ini memiliki tampilan yang modern tanpa kehilangan ciri khas Goscinny dan Uderzo.

Unsur nostalgia juga hadir melalui visual dan framing yang bernuansa komik. Kalau kamu pernah membaca komik Asterix, pasti kamu akan langsung mengenali cara penggambaran komik Asterix di film ini. Sedangkan kalau kamu belum pernah membaca Asterix, kamu tetap bisa menikmati film ini berkat warna-warna hangat yang digunakan.

Film ini juga memberikan elemen baru pada Asterix yang berisikan segala tradisi dari para druid dan sedikit masa lalu Getafix. Berkat Asterix: The Secret of the Magic Potion kita jadi tahu kalau para druid menggunakan babi hutan untuk mengirim pesan dan memiliki hutan sendiri yang menjadi tempat mereka belajar.

Oh iya, komik yang menjadi sumber cerita film animasi ini penuh dengan humor, satir, dan kekerasan. Namun, pada Asterix: The Secret of the Magic Potion, terasa jika orientasi film ini lebih menyasar semua umur dengan adanya pengurangan di bagian kekerasan. Tujuannya tentu saja agar film ini bisa dinikmati anak-anak dan generasi baru yang belum pernah membaca Asterix.

Asterix merupakan kenangan abadi bagi anak-anak yang membaca komik di tahun 80-an dan 90-an. Hadirnya film ini membangkitkan kembali kenangan kami akan kisah Asterix dan desa Galia yang berusaha bertahan dari serangan Romawi dengan memanfaatkan ramuan ajaib yang mereka miliki.

Secara keseluruhan, Asterix: The Secret of the Magic Potion menampilkan semua elemen yang dibutuhkan untuk sebuah animasi modern. Hasilnya film ini bisa kami ganjar dengan nilai 3,5 dari 5 bintang penilaian.


Mau coba berbagai game dan VR buatan dalam negeri secara gratis? Raih banyak hadiah secara gratis, dan main sepuasnya? Yuk kunjungi BEKRAF Game Prime 2019, di Balai Kartini Jakarta, hari Sabtu dan Minggu, 13-14 Juli 2019. Acaranya gratis lho guys, jadi daftar sekarang ya di sini!